WHAT'S NEW?
Loading...

Seni Dalam Kehidupan Masyarakat

Interaksi adalah suatu jenis tindakan atau coli yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam berbagai bidang ilmu, interaksi memiliki makna yang berbeda. Sedangkan dalam ilmu sosiologi Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.
            Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain. Ada dua syarat utama terjadinya masyarakat, yaitu terdapat dua orang atau lebih dan terdapat sifat saling mempengaruhi atau pertalian kebatinan yang terjadi dengan sendirinya. Masyarakat bukannya ada dengan hanya menjumlahkan adanya dua orang atau lebih saja, tetapi di antara mereka harus ada pertalian satu sama lain. Sifat saling mempengaruhi antar anggota masyarakat setidaknya ditandai oleh adanya kesadaran dari setiap anggota terhadap adanya anggota lain. Kesadaran akan adanya orang lain menumbuhkan sikap dan perbuatan untuk memperhatikan orang lain itu dalam tiap langkahnya. Keberadaan orang lain itu mempengaruhi gerak langkah kehidupannya. Bila cara memperhatikan itu telah menjadi adat, tradisi atau lembaga maka perhatian terhadap orang lain itu akan tetap terpelihara sekalipun tidak ada seseorang di dekatnya.
            Masyarakat adalah sumber seni. Tidak ada seni bila tidak ada masyarakat. Setiap masyarakat melahirkan seni. Setiap masyarakat memiliki seni. Seni adalah hasil dari masyarakat sesuai dengan perkembangan peradabannya. Kesenian mencerminkan nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dan sekaligus merupakan cara untuk mewariskan nilai-nilai tersebut kepada generasi berikutnya di samping sebagai berbagai fungsi lainnya, seperti fungsi hiburan dan penyaluran kekuatan adikodrati. Ketika cerita rakyat (folklore) begitu akrab dengan kehidupan manusia, ia sering digunakan untuk menunjukkan dan mewariskan nilai-nilai masyarakat kepada generasi berikutnya. Cerita rakyat terdiri dari mitos, legenda dan dongeng. Mitos pada dasarnya bersifat religius, karena memberi rasio pada kepercayaan dan praktek keagamaan. Fungsi mitos adalah memberi gambaran dan penjelasan tentang alam semesta yang teratur, yang merupakan latar belakang perilaku yang teratur.
Legenda adalah cerita-cerita semihistoris yang memaparkan perbuatan para pahlawan, perpindahan penduduk dan terciptanya adat kebiasaan lokal, dan yang istimewa, selalu berupa campuran antara realisme dan supernatural. Fungsinya untuk mengibur dan untuk memberi pelajaran serta untuk membangkitkan kebanggaan orang atas keluarga, suku atau bangsa. Malin Kundang dan Si Mardan adalah contoh legenda masyarakat Minangkabau dan Batak yang hendak menanamkan sekaligus sebagai sarana untuk mewariskan pentingnya nilai kepatuhan dan hormat kepada orang tua serta menjauhi sikap durhaka kepada orang tua karena akibatnya sangat buruk bagi yang bersangkutan. Dongeng adalah cerita kreatif yang diakui sebagai khayalan untuk keperluan hiburan. Meskipun mungkin juga memberi wejangan atau memberi pelajaran praktis mengenai suatu nilai, sekaligus sebagai sarana untuk mewariskan nilai tersebut. Superman, Batman, dan Robin Hood adalah contoh dongeng masyarakat modern. Selain sebagai hiburan, dongeng tersebut juga hendak mengajarkan sekaligus menanamkan nilai-nilai, tertentu, seperti nilai-nilai kepahlawan, keberanian membela keberanian, bersikap jujur, berani membela orang yang lemah, dan sebagainya. Setiap masyarakat pasti memiliki dongeng Superman, Batman, dan Robin Hood menurut versinya masing-masing.          
            Masyarakat selalu memiliki seni. Kesenian setiap bersifat unik, berbeda satu sama lainnya. Setiap seni adalah hasil perenungan seniman terhadap masyarakatnya. Oleh karena itu, karya seni selalu mencerminkan ide-ide dan nilai-nilai masyarakatnya. Berikut ini akan dipaparkan bukti-buktinya dari seni masyarakat suku bangsa Indonesia.

Semoga Artikel Ini Bermanfaat :)


Sedikit cerita saja, ini adalah Puisi karya aku pas jaman masih di SMK :D dulu sih sempet kaget soalnya pernah dijadiin soal ujian semester wkwkwk (bangga dikit) :p semoga suka ya..


AKU RINDU

Hati ku tengah terbakar api membara
hingga air mata jatuh tak terbendung
Bahkan udara yang lembut sekalipun
Tak dapat meredakan tangis dan amarahku
Ya...Tuhan tolonglah hamba!
Cinta ini benar-benar menyiksaku
Rindu ini selalu membuat hatiku resah
Bahkan benci dalam hatiku tak henti-henti
Dedam dalam hatiku terus saja terangkai
Sedang aku ingin melihatnya
Ingin ku melihat tatapan mata penuh sayang darinya
Juga senyum yang penuh ketulusan hati!
Aku merindukannya


Ika H Rizkia copyright @2010